Food
combining sebenernya bukan cara baru buat menurunkan berat badan, Pola
makan dengan aturan seperti ini sudah pernah dijalankan sekitar 2000
tahun yang lalu oleh suku Esseni yang hidup di wilayah Palestina. Dan
sekarang orang banyak mengenal Food Combining sebagai pola makan Fit for
life. Nah kita kenalan dulu sama yang punya Food Combining nih namanya
AS, Dr. William Howard Hay seorang ahli bedah. Dr Hay ini yang
mempopulerkan Food Combining ke masyarakat di jamannya dulu, dia
melakukan diet Food Combining ini setelah dia bebas dari penyakitnya dan
dia menjalankan program diet ini selama 3 bulan. Selama 3 bulan
menjalankan program diet ini dia tidak lagi menderita penyakit ginjal
kronis, tekanan darah tinggi, pembengkakan jantung dan berat badannya
ikutan susut alias turun sebanyak 100 kg.
PRINSIP FOOD COMBINING
Food
combining sebenernya mengikuti standar pola makan 4 Sehat. Cuma saja,
food combining mempertimbangkan juga efektivitas penyerapan zat gizi dan
zat fitokimiawi gizi dalam makanan. Makanya, asupan makanan diatur
mengikuti siklus alami tubuh. Hal yang paling menonjol dalam food
combining adalah kita tidak disarankan menyantap nasi, lauk-pauk, sayur,
dan buah sekaligus dalam satu jam makan.
Pada dasarnya, inti dari food combining mencakup empat hal.
Pertama,
kita disarankan mengkonsumsi makanan segar dan alami, serta menjauhi
makanan yang telah diproses. Sayuran dan buah segar menjadi bagian utama
menu sehari-hari. Sekalipun demikian, jangan takut kelaparan, karena
kita dibebaskan mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat, yang bisa
membuat kenyang. Lauk-pauk sumber protein, yang bermanfaat pula
meningkatkan kegurihan hidangan, tidak boleh diabaikan.
Yang
tidak disarankan adalah makanan olahan, karena tidak lagi alami.
Seperti makanan kalengan, makanan awetan (sawi asin, manisan buah,
abon), dan makanan mengandung food additives (MSG, pewarna sintetis).
Kecuali tempe dan yogurt, karena kandungan senyawa fitokimiawinya justru
menjadi makin kaya setelah mengalami proses pengolahan. Beras putih
slip yang mengalami proses pemucatan, penambahan esens (biasanya esens
pandan), dan pengasapan pengawetan tidak disarankan. Paling baik
mengkonsumsi beras merah, boleh juga beras putih tumbuk.
Kedua,
food combining menegaskan pentingnya menyantap kombinasi makanan
mengikuti siklus alami metabolisme tubuh. Berbeda dari kebiaasan selama
ini yang hanya mementingkan mendapatkan energi dari asupan makanan,
dengan makan semuanya sekaligus secara campur aduk.
Pengaturan
kombinasi makanan membuat tubuh lebih hemat menggunakan energi untuk
memproses makanan. Dampaknya, tubuh menjadi lebih bugar dan bertenaga.
Penghematan penggunaan energi ini juga bermanfaat menghambat kerusakan
sel akibat ekploitasi sel dan organ tubuh secara berlebihan. Inilah
salah satu alasan mengapa orang-orang yang menerapkan pola makan food
combiningumumnya tampak bugar dan awet muda. (Faktor lain, karena mereka
banyak mengkonsumsi serat alami dari sayuran dan buah-buahan segar yang
juga kaya antioksidan.)
Pengaturan
kombinasi makanan penting untuk meningkatkan efektivitas proses
pencernaan makanan. Setiap jenis makanan, baik sumber karbohidrat,
sumber protein, sayuran, maupun buah, memerlukan enzim pencernaan
berbeda. Jika makanan disantap bersamaan atau hampir bersamaan, maka
proses pencernaan tidak berjalan efektif, sehingga banyak zat gizi dan
zat fitokimiawi nirgizi yang terbuang.
Ketiga,
food combining mementingkan keseimbangan asam-basa tubuh. Kesimpulan
serangkaian penelitian menyebutkan proses pencernaan makanan berjalan
paling efektif jika jaringan tubuh dan darah (bukan lambung) dalam
kondisi netral cenderung basa, dengan pH 7,35 – 7,45. Jika tubuh dalam
kondisi asam, kita menjadi mudah kembung dan diare.
Keempat,
food combining tidak memerlukan takaran konsumsi makanan. Kita bisa
makan dalam jumlah lebih bebas, sejauh kombinasinya serasi. Sebagai
sarana berdiet, baik untuk mencapai berat badan ideal, diet penyakit,
maupun untuk mencapai kesehatan prima, food combining sangat mudah
dipraktekkan oleh awam sekalipun. Bekal utama yang paling diperlukan
hanyalah kiat makan dengan kombinasi makanan yang serasi.
SIKLUS ALAMI TUBUH
Tubuh
melakukan tiga aktivitas pengelolaan asupan makanan secara simultan
selama 24 jam, yang meliputi mencerna makanan, menyerap sari makanan,
dan membuang sampah makanan. Namun aktivitas tersebut tidak giat dalam
periode waktu bersamaan. Masing-masing memiliki masa aktif berbeda,
sehingga membentuk rantai kerja dalam siklus alami yang
sambung-menyambung.
Sejak
pukul 04.00 dini hari hingga 12.00 tengah hari, tubuh giat membuang
sampah makanan. Sebagian besar energi tubuh terpakai untuk melakukan
proses tersebut. Agar energi tubuh sepenuhnya tercurah untuk proses
pembuangan, sepanjang waktu tersebut disarankan tidak mengisi perut
dengan makanan berat. Sarapan berupa sumber karbohidrat (nasi, roti),
sayuran, dan lauk-pauk hanya akan menyita energi tubuh, sehingga proses
pembersihan sampah makanan terhambat.
Santap buah-buahan segar atau minum jus buah segar tanpa tambahan apapun
sebagai menu sarapan maupun kudapan sepanjang rentang waktu tersebut.
Selain tidak butuh proses pencernaan lama (10 – 45 menit), buah segar
menyediakan sumber energi siap pakai. Boleh buah apa pun, kecuali
durian, nangka, cempedak. Hanya saja, melon, semangka, blewah, hamigua,
dan buah jenis Cucurbitaceae sebaiknya tidak dimakan bersama buah lain,
karena proses pencernaannya sangat singkat.
Pukul
12.00- 20.00 merupakan rentang waktu bagi tubuh untuk menjalankan
fungsi mencerna makanan. Inilah saat paling tepat untuk mengisi perut
dengan makanan yang proses cernanya berat dan lama, yakni sumber
karbohidrat, sumber protein (hewani maupun nabati), dan sayuran. Waktu
cerna karbohidrat 3 jam, protein 4 jam, dan sayuran 2 jam. Sementara
waktu cerna lemak 6 – 8 jam. Karena itu, lemak sebaiknya dikonsumsi
dalam jumlah terbatas, agar tidak mengganggu proses pencernaan makanan
lain yang waktu cernanya lebih singkat.
Namun
mengingat proses pencernaan makanan paling efektif akan berakhir pukul
20.00, makan malam hendaknya sudah selesai satu jam sebelumnya. Agar
pada pukul 20.00 - 04.00 dini hari, tubuh dapat menjalankan
fungsi penyerapan sari makanan dengan baik. Jika kita telat makan,
penggunaan energi tubuh yang sedianya terpusat pada proses penyerapan
sari makanan akan terbagi untuk mencerna makanan. Akibatnya, tubuh akan
memboroskan energi dan menyia-nyiakan sari makanan.
Makan
tengah malam dengan menu komplet (sumber karbohidrat, sumber protein,
dan/atau sayuran) akan mengacaukan siklus alami tubuh. Proses penyerapan
sari makanan akan tertunda, karena tubuh harus berbagi energi untuk
mencerna makanan yang datang tidak pada waktunya. Kekacauan siklus alami
ini dapat mengakibatkan ketidaknyamanan di pagi hari, seperti buang air
besar tidak lancar, perasaan gelisah, kurang bersemangat.
Jika
merasa lapar pada malam hari, usahakan menyantap makanan yang tidak
membebani proses alami tubuh. Buah-buahan segar bisa menjadi pilihan.
Untuk mendapatkan rasa kenyang yang mantap, kita bisa makan pisang segar
(bukan pisang rebus/goreng). Boleh ditambah yogurt dengan tambahan
madu. Bisa juga buah, yogurt, dan madu diblender hingga menjadi lassie
atau smoothie, jus dengan tekstur kental dan pekat.
Selain
pada periode pembuangan (pukul 04.00 – 12.00), buah-buahan segar atau
jus buah segar tetap boleh dinikmati di luar waktu tersebut. Namun
hendaknya disantap 45 -60 menit sebelum tiba saat makan berat, agar
proses pencernaan buah sudah akan selesai begitu tubuh harus mulai
mencerna makanan berat. Food combining tidak mendukung konsumsi buah
setelah makan berat seperti yang selama ini kita lakukan.
KESEIMBANGAN ASAM-BASA TUBUH
Kesehatan
tubuh bisa tetap terjaga jika pH jaringan dan pH darah bersifat netral
cenderung basa. Untuk mempertahankan kondisi tersebut, pengaturan asupan
makanan mengikuti pola makan food combining memegang peranan utama.
Yakni dengan mengkombinasikan antara makanan pembentuk asam dengan
makanan pembentuk basa, sehingga masing-masing dapat saling menetralkan.
Sifat
sebagai pembentuk asam-basa ini tidak berhubungan dengan rasa bahan
makanan. Sebagai contoh, sekalipun rasanya asam, air jeruk lemon/nipis
merupakan cairan pembentuk basa, bukan pembentuk asam.
Demikian
pula dengan buah-buahan matang yang rasanya asam, seperti jeruk bali,
nanas, stroberi, kiwi. Secara umum, sayuran merupakan makanan pembentuk
basa. Sementara sumber karbohidrat dan sumber protein merupakan makanan
pembentuk asam. Untuk mendapatkan kombinasi makanan serasi, sehingga
tercipta pH tubuh netral, secara gampang kita bisa berpegang pada pola
kombinasi asam-basa berupa makanan sumber karbohidrat + sayuran atau
sumber protein + sayuran.
Dengan
berpedoman pada pola demikian, akan mudah bagi kita untuk menyusun menu
makanan sehari-hari atau memilih makanan yang tersedia di hadapan kita
tanpa harus berpantang. Kombinasi makanan serasi tersebut bisa
ditukargantikan untuk dinikmati baik pada saat makan siang maupun makan
malam. Namun hendaknya dalam sehari bisa terisi dengan kedua kombinasi
tersebut, agar tubuh cukup mendapatkan kalori, protein, dan mineral.
Hanya jika terpaksa kita bisa menggandakan salah satu kombinasi dalam
sehari. Misalnya, menyantap kombinasi karbohidrat + sayuran pada saat
makan siang maupun makan malam. Hal ini masih lebih baik daripada makan
hidangan dengan kombinasi tidak serasi.
Ada
pengecualian untuk sumber protein berupa tempe dan tahu. Fermentasi
tempe dan proses pengolahan kedelai menjadi tahu telah memecah ikatan
proteinnya, sehingga protein tempe-tahu mudah dicerna. Karena itu, tempe
dan tahu bisa disantap bersama dengan sumber karbohidrat. Demikian pula
dengan kedelai, karena merupakan makanan pembentuk basa.
Kombinasi
sumber karbohidrat + sumber protein, misalnya nasi dan rendang,
merupakan kombinasi makanan yang tidak serasi. Soalnya, keduanya
merupakan makanan pembentuk asam, sehingga dapat makin meningkatkan
keasaman tubuh. Dalam pengertian awam dengan bahasa yang lebih
sederhana, food combining tidak membenarkan karbohidrat ketemu protein.
Pasangan ideal bagi karbohidrat maupun protein adalah sayuran.
PANDUAN POLA MAKAN FOOD COMBINING
Sederhananya :
atau
- Air putih 2 liter per hari (minum 1 jam sekali, jangan tunggu hingga haus), indikator air minum kurang adalah urine berwarna)